Kedatangan Gladis kembali ke Jakarta membuat Rafael dan anak-anak SMASH terkejut. Lebih-lebih mengetahui kalau Gladis masih menganggap Rafael sebagai pacarnya. Padahal Rafael sudah lama melupakan hubungannya dengan Gladis sejak mereka lost contact selama hampir 2 tahun. Putri yang dalam perjalanan menuju tempat Rafael berada tiba-tib a dicegat oleh Morgan. Morgan malah mengajaknya ngobrol untuk mencegah Putri masuk ke dalam cafe tempat Rafael berada. Morgan lalu mengirim pesan pada Rafael agar berbohong kalau Mamanya menyuruhnya pulang. Gladis kecewa karena malam itu ia hanya bertemu Rafael sebentar. Rafael akhirnya mengantar Putri pulang.
Keesokan harinya, Putri membuat gelang pasangan yang akan diberikannya kepada Rafael. Melihat gelang itu, Ibu Putri lalu penasaran mau diberi ke siapa gelang itu. Putri lalu memberi tahu ibunya kalau gelang itu akan diberikan pada Rafael karena mereka sudah jadian. Ibu Putri terkejut senang mendengarnya. Hal ini juga di dengar oleh Ayah Putri. Ayah putri pun penasaran dengan yang namanya Rafael karena dia belum pernah ketemu. Begitu Putri cerita soal Rafael, Ayah Putri kaget mengingat Rafael dulu pernah melempar kepalanya dengan kaleng bekas minuman (episode #1). Ayah Putri kontan menentang hubungan Putri dan Rafael. Bahkan ia berencana memberi pelajaran jika bertemu dengan Rafael. Putri panik. Apalagi pagi itu Rafael hendak menjemput Putri ke rumahnya. Ibu Putri lalu membantu Putri agar bisa berangkat sekolah tanpa ayahnya dengan menyembunyikan kunci motor ayahnya. Karena merasa kelamaan mencari kunci, akhirnya Putri pergi duluan dan mencegat Rafael di jalan.
Sampai sekolah, Rafael panik karena melihat Gladis yang kembali ke SMU Harapan. Ia menurunkan Putri cepat-cepat sebelum ketauan oleh Gladis. Putri pun turun tanpa menaruh curiga apa pun. Saat istirahat, Gladis menghampiri Rafael untuk mengajaknya makan siang bersama. Namun Rafael enggan dan malah meminta Rangga menemani Gladis. Rangga mau-mau saja, tapi kali ini Gladis yang enggan dan memutuskan untuk pergi saja.
Tak sengaja Putri yang bersimpangan dengan Gladis menemukan sebuah kalung yang diyakini milik Gladis. Gladis bersyukur kalungnya yang jatuh ditemukan oleh Putri karena kalau hilang bisa gawat.
Gladis: Kalung ini tuh dari pacar gue. Kalau ilang kan sayang banget!
Putri: Iya dong, kalau dari pacar itu harus dijaga baik-baik. Kan sayang kalau sampai ilang.
Gladis: Pastinya!
Gladis berterima kasih pada Putri lalu pergi. Putri merasa tak pernah melihat Gladis dan menyangka kalau Gladis adalah anak baru di sekolahnya.
Putri mengajak Rafael untuk makan siang bersama di taman dengan bekal yang dibawa Putri. Namun saat Rafael hendak menyuapi Putri, ia melihat Gladis bersama Zee. Spontan Rafael lalu mengajak Putri untuk makan siang di dalam gedung sekolah. Sekilas Gladis melihat Rafael bersama seorang cewek. Tapi Zee tak yakin karena Rafael tak mungkin bersama cewek lain. Rafael lalu mengajak Putri makan di bawah tangga dimana disitu tak seorang pun bisa melihat mereka. Putri lalu memberi Rafael gelang pasangan yang dibuatnya. Rafael senang dengan gelang itu dan mereka pun memakainya. Sementara itu, Gladis terus mencari Rafael. Ia heran dan mulai curiga dengan sikap Rafael yang terkesan menghindar darinya. Anak-anak SMASH yang ditanyai hal ini berusaha melindungi Rafael. Gladis pun tak menyerah mencari Rafael. Hingga pada saat Rafael berpisah dengan Putri, tepat pada saat itu Gladis menemukan Rafael. Rafael kepergok habis makan, melihat sebutir nasi tersisa di mulut Rafael. Gladis kecewa karena sebelumnya Gladis sudah mengajak Rafael duluan. Rafael pun bingung menjawabnya. Untungnya ia terselamatkan oleh bunyi Bell sekolah.
Gladis merasa bete mendengar cerita Zee yang membual soal Rafael. Saat melihat Putri, Gladis punya ide untuk menghampirinya. Gladis lalu minta tolong pada Putri untuk mau pulang bersamanya agar ia bisa menghindar dari Zee. Gladis lalu mengajak Putri untuk makan siang bersama sebagai tanda perkenalan mereka. Putri pun mau.
Saat makan siang, Rafael menelfon Putri. Rafael kesal karena Putri pulang sekolah tidak izin ke Rafael. Ia pun berniat menjemput Putri ke tempat dimana Putri dan Gladis makan siang. Saat sampai di sana, Rafael mendapat telfon dari Gladis yang meminta Rafael untuk datang ke tempat makan siangnya. Ternyata tempat itu sama dengan tempat di mana Putri berada. Rafael pun mulai waspada dan mencoba mengintip sebelum masuk. Rafael kaget melihat kalau ternyata Putri dan Gladis ada di satu meja yang sama. Demi menghindari keduanya, Rafael membatalkan janjinya untuk menjemput Putri.
Rafael yang panik lalu cerita pada anak-anak SMASH. Anak-anak SMASH menyarankan agar Rafael cepat-cepat menentukan siapa yang harus dipilihnya. Bahkan Morgan meminta Rafael untuk bisa tegas pada dirinya sendiri. Akhirnya Rafael memutuskan untuk bicara pada Gladis. Awalnya Rafael menanyai alasan Gladis tak menghubunginya selama hampir 2 tahun. Gladis beralasan karena ia sibuk dengan sekolahnya. Rafael tak terima dengan alasan itu. Baginya komunikasi bukan menjadi halangan. Namun Rafael malah bersyukur karena dengan begitu dengan mudah ia bisa melupakan Gladis. Sudah lama ia menganggap hubungannya dengan Gladis berakhir dan berharap Gladis mau menerimanya.
Di lain tempat, Putri yang baru datang ke sekolah melihat gelangnya terlepas dari tangannya. Putri memungutnya dan memasangnya kembali sambil berjalan menuju sekolah. Sementara itu Gladis terkejut dengan keputusan Rafael. Ia curiga adanya perempuan lain dalam hidup Rafael. Rafael tak menjawabnya dan tetap pada keputusannya. Gladis akhirnya meminta Rafael menciumnya untuk yang terakhir kalinya. Rafael tak mau. Tiba-tiba Gladis menarik tangan Rafael dan mencium Rafael. Tepat pada saat itu Putri kebetulan lewat dan melihat Rafael dan Gladis berciuman.
PERHATIAN: Review ini membeberkan isi cerita